Senin, 27 September 2021. Sebagai bentuk penghormatan dan wujud terima kasih atas dedikasi para perintis, Kompas Gramedia (KG) pada hari ini akan menyelenggarakan kegiatan Peresmian Patung Perintis KG. Berlokasi di Bentara Budaya Jakarta, kegiatan ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun salah satu perintis KG, Jakob Oetama.
Keberadaan KG hari ini tidak terlepas dari perjuangan dan dedikasi P.K. Ojong dan Jakob Oetama. Keduanya memiliki latar belakang yang berbeda, namun punya semangat dan cita-cita yang sama untuk mencerahkan masyarakat melalui produk jurnalistik berkualitas. Dua karakter yang disatukan dalam semangat yang sama membuat keduanya kerap dijuluki sebagai Dwi Tunggal KG. Di tangan P.K. Ojong dan Jakob Oetama, KG terus bertahan melewati tantangan di segala zaman. Nilai integritas, humanisme, dan kerja sama yang selalu diajarkan oleh kedua perintis menjadi landasan KG dalam mengembangkan bisnis hingga kini memiliki 8 pilar usaha.
Terkait kondisi pandemi, kegiatan Peresmian Patung Perintis KG dihadiri secara terbatas oleh pimpinan unit KG. Karyawan KG seluruh Indonesia dapat turut menyaksikan acara tersebut melalui streaming YouTube di berbagai akun unit KG. Tak hanya karyawan, streaming YouTube juga terbuka untuk disaksikan oleh purnakarya serta relasi dan sahabat Perintis KG di mana pun berada, termasuk masyarakat pada umumnya.
Dihadirkannya patung P.K. Ojong dan Jakob Oetama di Bentara Budaya Jakarta dapat menjadi momentum bagi seluruh keluarga besar KG untuk lebih mengenal kembali sosok serta nilai-nilai yang diwariskan keduanya sebagai fondasi awal KG.
Dengan dipandu oleh Glory Oyong, acara perintisan patung diawali dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Ninok Leksono selaku Rektor Universitas Multimedia Nusantara. Lalu dilanjut dengan sambutan oleh Sindhunata Selaku Kurator Bentara Budaya.
Dalam sambutannya beliau menyampai rasa bahagia serta syukurnya atas hadirnya patung dari kedua perintis KG yang berada di sebelah kiri dan kanan dari bangunan Bentara Budaya. Beliau juga mengatakan selain atas penghormatan atas jasa-jasa kedua perintis, tetapi juga menjadi sebagai pengingat untuk tidak melupakan bahwa pentingnya budaya yang membela kemanusiaan.
"Kegiatan ini menjadi syukur dan dedikasi kita terhadap Bapak Jakob Oetama bersama P.K. Ojong, semasa hidup dan merintis Kompas Gramedia." demikian yang disampaikan oleh Ibu Mariana Ojong, selaku perwakilan keluarga dari Bapak P.K Ojong dalam sambutannya.
Lalu tambahan dari beliau yakni harapan beliau atas hadirnya patung dari kedua perintis dapat menjadi pengingat atas nilai-nilai yang telah ditanamkan para perintis sebelumnya kepada seluruh Komponen Kompas gramedia. Dan di akhir sambutan beliau juga turut berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam hadirnya patung perintis.
Sambutan lainnya juga disampaikan oleh perwakilan dari keluarga bapak Jakob Oetama, Bapak Irwan Oetama. Beliau dalam sambutannya menyampaikan sedikit mengenai kisah kecilnya saat Bersama sang ayah, serta beberapa perjalanan beliau saat mulai merintis.
“Manusia lahir bukan tanpa rencana tuhan, pasti ada talentanya.” ucap beliau ketika mengingat filosofi yang sempat disampaikan sang ayah kepadanya.
Bapak Irwan Oetama turut menjelaskan bahwa dengan filosofi tersebut bapak Jakob Oetama mendirikan Kompas Gramedia sebagai “Indonesia Kecil”. Dengan maksud siapapun dapat bekerja, sebagai wadah dari talenta manusia yang beragam. Dan di Kompas Gramedia talenta-talenta tersebut dihargai dan diberi kesempatan.
Lalu bapak Jusuf Kala yang turut hadir secara daring menyampaikan selamat serta apresiasinya atas perintisan patung kedua perintis. Lalu beliau juga menyampaikan terkait prinsip yang dijalankan dua perintis yakni menghargai pelanggan dengan jujur serta optimisme, memberikan kepercayaan kepada karyawan, dan terakhir memberikan kepercayaan kepada owner.
Pada kesempatan ini juga ditampilkan 3 tarian tradisional yang terdiri dari 2 tempat asal kedua perintis serta berasal dari daerah tempat keduanya berkolaborasi membangun bisnis. Yakni tarian dari Jawa Tengah, Sumatera Barat, serta dari tanah Betawi.
Acara ditutup dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali oleh bapak Lilik Oetama dengan didampingi oleh perwakilan keluarga dari kedua perintis, sebagai simbol dari peresmian patung perintis Kompas Gramedia. (Devin Airlangga/Corporate Communications)