Urban Farming adalah pertanian yang terletak di Perkotaan. Biasanya, Urban Farming diimplementasikan oleh komunitas atau warga lokal untuk menanam hasil panen di lahan yang terbatas. Urban farming biasanya berfokus kepada tanaman hasil bumi, seperti: terong, cabai, jeruk limo, kangkung, talas, singkong dan lain sebagainya. Akan tetapi, hasil olahan yang berada di Urban farming menuai beberapa permasalahan yang cukup kompleks untuk diatasi, misalnya lahan yang seadanya di perkotaan, tanah yang kurang subur, dan juga sumberdaya air yang terbatas. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan melalui beberapa program yang dilakukan oleh Non Government Organization (NGO) maupun Corporate Social Responsibility milik perusahaan setempat. Program yang dimiliki oleh stakeholders setempat, dapat memudahkan pegiat lingkungan di Urban Farming untuk bertahan secara berkeanjutan.
Seperti Kompas Gramedia, kepekaan pada isu tersebut membuat Kompas Gramedia ikut berpartisipasi melalui program Corporate Social Responsibility yang berada di wilayah perusahaan. Konsep dari program tersebut dinamakan Kampung Koran, program dari CSR tersebut ada beragam, salah satunya adalah Urban Farming. Sasaran Program Urban Farming ini terdapat di wilayah RW 02 kelurahan gelora, Kecamatan Tanah Abang; RW 06 Kecamatan Kebayoran Lama; dan 14 Kelurahan Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama.
Salah satu Urban Farming yang dikelola oleh Kompas Gramedia yaitu RW 06 berhasil berprestasi pada tingkat kelurahan menjadi juara 1 dengan kategori penilaian administrasi Urban Farming (13/09/2022). Sebelumnya, pada tahun 2019 Urban Farming di RW 06 juga pernah meraih juara 2 dengan kategori penilaian hasil perkebunannya. Perlombaan tersebut dilaksanakan tingkat Kelurahan dan para juara yang terpilih akan berlanjut pada perlombaan ke tingkat Kecamatan. Bentuk apresiasi atau hadiah yang didapatkan berupa bibit tanaman dan piala.
Bentuk prestasi tersebut didapatkan berkat kerja keras para kader dan masyarakat sekitar. Karena kegiatan tersebut tidak hanya dikelola oleh para kader saja, tetapi juga melibatkan para warga sekitar untuk mengembangkan secara perorangan. Bentuk tanaman yang dikelola seperti cabai, terong, bayam, kangkung, talas, dan lain-lain. Selain tanaman, RW 06 juga melakukan budidaya ikan Lele. Hasil budidaya yang diperoleh selain untuk dikonsumsi pribadi, juga dimanfaatkan masyarakat untuk diperjual belikan ke masyarakat sekitar. Hasil penjualan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk mengembangkan Urban Farming RW 06.
Urban Farming RW 06 ini membawa manfaat bagi warga dan harapan besar dari Ketua RW 06 Widyaningsih. “Kegiatan Urban Farming ini memberikan manfaat bukan hanya untuk masyarakat sekitar, tetapi juga untuk tiap individu yang terlibat. Kita menjalankan Urban Farming ini seperti refreshing otak dari rutinitas sehari-hari. Besar harapan kedepannya supaya Urban Farming RW 06 lebih besar dan mendapatkan bantuan secara berkala”. Ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Community & CSR Analyst Kompas Gramedia Kimung Juga menyampaikan harapannya.“Penghargaan ini diharapkan bisa menjadi pemicu semangat untuk para kader urban farming, agar tetap menularkan kepedulian lingkungan hijau ke masyarakat luas, khususnya yang tinggal di sekitar grogol utara” ujarnya.