panel-head.png

Ruang Media

Berita

Komnas Perempuan Ajak Kompas Gramedia Gencarkan Edukasi Tentang Kebijakan Mengenai Perempuan

Kompas Gramedia menerima kunjungan dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) di Ruang Borobudur, Lantai 6 Menara Kompas (14/10/2022). Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan media tentang proses advokasi RKUHP.

Delegasi dari Komnas Perempuan dipimpin oleh Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani. Turut hadir Ketua Sub. Komisi Partisipasi Masyarakat Veryanto Sitohang dan Komisioner Sub. Komisi Partisipasi Masyarakat Bahrul Fuad, beserta jajaran badan pekerja antara lain Asisten Koordinator Sub. Komisi Partisipasi Masyarakat Elsa Faturahmah, Asisten Koordinator Sub. Komisi Partisipasi Masyarakat Siti Cotijah, Koordinator Sub. Komisi Partisipasi Masyarakat Yulita, Asisten Koordinator Sub. Komisi Reformasi Hukum dan Kebijakan Annisa Ridwan, serta Staff Sub. Komisi Reformasi Hukum dan Kebijakan Naomi Tumbelaka.

Sambutan hangat diberikan kepada Komnas Perempuan dari perwakilan Kompas Gramedia, antara lain Corporate Communication Director Kompas Gramedia Glory Oyong, GM Female Media Grid Network Devy Situmorang, GM Corporate Management dan Bentara Budaya Ilham Khoiri, Editor in Chief NOVA dan Parapuan Indira Saraswaty, Editor in Chief Nakita David Togatorop, serta Editor Nasional Kompas.com Diamanty Meiliana. 

Dalam sesi diskusi, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengutarakan beberapa isu terkait kebijakan mengenai perempuan yang penting untuk diketahui dan dikawal bersama, termasuk oleh media di Indonesia. 

Harapannya, media mampu membantu pemenuhan hak asasi terhadap perempuan dan menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Veryanto Sitohang turut menyampaikan bahwa dalam meningkatkan partisipasi perempuan dan kesadaran mengenai perlindungan perempuan dibutuhkan kerja sama dengan media untuk persebaran informasi dan mengawal isu krusial.

Salah satu tantangan yang dialami Komnas Perempuan yakni terkait literasi dan edukasi masyarakat yang masih terbatas. Hal ini disampaikan oleh Komisioner Sub. Komisi Partisipasi Masyarakat Bahrul Fuad.

“Dari sekian banyak faktor terjadinya kekerasan terhadap perempuan, salah satu permasalahan utama yakni literasi yang masih rendah. Akses informasi menjadi persoalan terkhususnya bagi perempuan di daerah terpencil karena kendala Internet. Hal ini juga dialami  oleh teman-teman difabel, karena informasi yang disebarkan belum accessible. Mereka kurang teredukasi untuk menghadapi dan melaporkan kasus. Ini yang masih kami perjuangkan untuk menghadapi kerentanan berlapis,” ujarnya.

Berbagai keresahan dan tantangan yang dihadapi Komnas Perempuan ditanggapi dengan keterbukaan Kompas Gramedia untuk diskusi dan kerja sama dalam hal publikasi maupun edukasi kepada masyarakat. Sesi diskusi ditutup dengan foto bersama. Kompas Gramedia berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik perusahaan, organisasi, maupun lembaga pemerintahan dalam upaya mencerahkan bangsa.